si tukang becak yang malang - motivasipemudagemilang|motivasi

Rabu, 04 April 2018

si tukang becak yang malang






Banyak korban penipuan agen perjalanan umrah datang dari rakyat kecil. Seperti cerita Umarreng, tukang becak yang gagal umrah karena ditipu Abu Tours. 

"Menabung sudah 8 tahun. Kadang-kadang Rp 30 ribu, kadang Rp 50 ribu," cerita Umar di acara 'Mata Najwa', yang disiarkan Trans7, Rabu (4/4/2018).

Awalnya Umar menabung haji sejak 2014. Namun, dari Departemen Agama (Depag), Umar dijanjikan baru bisa berangkat 25-30 tahun lagi. Akhirnya Umar mengambil tabungan haji itu dan ikut promo umrah Abu Tours.


"Rencana berangkat 4 orang. Sama istri, mertua, dan besan. Mertua besan yang bayar anak-anaknya. Saya bayar istri," tuturnya.

Umar mendaftar melalui agen bernama Azizah. Ada 82 klien Azizah yang batal berangkat dengan total kerugian Rp 1,4 miliar.

"Beliau terlalu lama menunggu haji, dari Depag Maros janjikan 25-30 tahun. Dia pikir apakah saya masih sehat atau masih hidup. Beliau tarik uang haji dan daftar promo, dengan harapan 2018 akan berangkat," kata Azizah, menceritakan kisah Umar.

Umar mendaftar dengan promo seharga Rp 17,5 juta. Namun dua kali keberangkatan Umar harus ditunda hingga akhirnya ramai soal penipuan Abu Tours.

Pihak Abu Tours lalu membuat maklumat. Bila ingin cepat berangkat, jemaah harus membawa tambahan jemaah lain atau membayar tambahan Rp 15 juta.

"Ini pembodohan. Pak Umar sudah bayar ini. Sudah terbaca pembodohan. Saya bilang jangan mau," kata dia.

Padahal, selama menjadi agen, Azizah tidak banyak mengambil untung. Apalagi untuk orang-orang yang memiliki kemampuan rendah.

"(Keuntungan) paling Rp 500 ribu, kadang Rp 1 juta. Kalau macam kayak Pak Umar saya tidak tega. Benefit dari yang lain saya subsidi untuk jemaah yang tidak mampu. Paling saya ambil untuk beli pulsa, beli bensin," kata Azizah.

Azizah lalu melapor ke polisi atas penipuan Abu Tours. Total kerugian diduga sebesar Rp 1,4 M.

"Itu dari uang jemaah langsung. Kita beli paket. Betul-betul murni uang jemaah, saya tidak punya modal. Niat saya ingin bantu tamu-tamu Allah," ucapnya.

Azizah kini merasa terbebani jemaah yang mendaftar melalui agennya. Apalagi banyak jemaahnya berasal dari kalangan kurang mampu.

"Ada yang mengerti, ada yang tidak, beliau (Umar) masih sabar dan percaya sama saya. Dia bilang kalau tiba waktunya tidak ada yang mustahil. 'Silakan, Nak, berjuang,' katanya," ucap Azizah.


"Kuasa hukum saya tidak dibayar. Jemaah saya mayoritas tidak mampu. Ada juga yang tukang becak dan ada tukang kerupuk," tambah dia sambil terisak.

Umar membenarkan apa yang disampaikan Azizah. Dia mengaku bersabar menunggu.

"Saya sabar. Ndak apa-apa. Iya (tidak marah). Karena saya tidak sendirian, banyak korban lain," sebut Umar. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar